Beranda | Artikel
Memohon Agar Tidak Sesat dan Menyesatkan
Kamis, 20 Juli 2017

Khutbah Pertama:

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا ، من يهده الله فلا مضل له ، ومن يضلل فلا هادي له ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله وسلم عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليماً كثيرا .

أما بعد أيها المؤمنون عباد الله : أوصيكم ونفسي بتقوى الله تعالى ،

Takwa merupakan sebaik-baik bekal yang dapat menyampaikan seseorang menuju keridhaan Allah. Takwa juga merupakan wasiat Allah kepada orang yang pertama hingga manusia yang terakhir. Ia juga adalah nasihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatnya. Dan ia merupakan nasihat orang-orang shaleh di antara sesama mereka.

Ibadallah,

Sesungguhnya doa adalah kunci kebaikan di dunia dan akhirat. Doa yang sempurna, yang mengumpulkan segala kebaikan adalah doa yang diajarkan dalam Alquran dan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Doa-doa tersebut mengajarkan puncak cita-cita dan tingginya harapan. Siapa saja yang merenungi doa-doa yang terdapat dalam Alquran dan sunnah, pasti dia akan mendapatinya berisikan demikian. Oleh karena itu, seorang mukmin sangat butuh mengenal doa-doa yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menghafalkannya. Agar ia mendapatkan dampak yang mulia di dunia dan akhirat.

Ibadallah,

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengkaji dan merenungi sebuah doa yang agung, yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Doa ini senantiasa beliau panjatkan setiap keluar rumah.

Diriwayatkan oleh ahlussunan al-arba’ah dan selain mereka, dari Ummul Mukminin, Ummu Salamah, Hindun al-Makhzumiyah radhiallahu ‘anha, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata,

مَا خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ بَيْتِي قَطُّ إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ : اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

“Tidak sekalipun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar dari rumahku kecuali beliau menengadahkan pandangannya ke atas. Kemudian berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (oleh setan atau orang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, tergelincir atau digelincirkan orang, menzhalimi (menganiaya) atau dizhalimi (dianiaya), dan berbuat bodoh atau dibodohi.”

Ibadallah,

Ini adalah doa yang agung, yang senantiasa dirutinkan oleh nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap kali keluar dari rumah beliau. Sebagaimana jelas sekali disebutkan oleh Ummu Salamah radhiallahu ‘anha.

Sabda beliau:

إِلَّا رَفَعَ طَرْفَهُ إِلَى السَّمَاءِ

“Kecuali menengadahkan pandangan ke atas.”

Hadits ini memberikan pengajaran bahwa kita harus mengimani tentang ketinggian Allah dari hamba-hamba-Nya. Dan Dia Allah bersemayam di atas Arasy-nya. Hadits ini juga mengajarkan kehadiran Allah. Dan Allah itu melihat dan memperhatikan hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang luput dari pengawasannya. Di langit maupun di bumi.

Betapa indahnya keadaan seorang yang beriman. Ia merasakan kehadiran dan pengawasan Allah setiap kali hendak keluar dari rumah. Tidak ada yang tersembunyi bagi Allah. Hadits ini juga memberi pelajaran bahwa menengadahkan pandangan dapat menimbulkan perasaan kehadiran Allah Jalla wa ‘Ala.

Ibadallah,

Sesungguhnya setiap orang yang keluar dari rumahnya pasti dia akan berjumpa dengan orang lain. Sementara orang itu memiliki tipe yang beragam. Ada yang baik, yang buruk, dan yang sedang-sedang kebaikan atau keburukannya. Karena itu, siapa saja yang keluar rumah, bertemu dengan orang-orang, pasti akan mendapatkan perkara-perkara yang bertentangan dengan syariat. Yaitu perkara yang semestinya dia berhati-hati dan waspada agar tidak terjatuh di dalamnya. Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkan kita bentuk pencegahannya dalam doa ini.

Ibadallah,

Setiap seorang muslim keluar dari rumahnya, hendaknya selalu menghadirkan permintaan pertolongan ini. Memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar melindungi dirinya dari keburukan ini.

اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ ، أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ ، أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ ، أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (oleh setan atau orang berwatak setan), berbuat kesalahan atau disalahi, tergelincir atau digelincirkan orang, menzhalimi (menganiaya) atau dizhalimi (dianiaya), dan berbuat bodoh atau dibodohi.”

Setiap kali Anda keluar dari rumah, hendaknya Anda senantiasa wasapada agar tidak terjatuh pada salah satu dari empat hal ini: sesat, tergelincir dalam kesalahan, zhalim, dan kebodohan. Semua hal ini sangat berbahaya. Karena dapat menyebabkan seseorang terjatuh pada kerugian dan kebinasaan. Bisa jadi hal ini datang dari orang lain. Atau kita mendatangkannya untuk orang lain. Dan dalam doa ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk berlindung agar keempat hal ini tidak menimpa diri kita. Atau kita yang menimpakannya kepada orang lain.

Sabda beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam:

اللَّهُمَّ أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أُضَلَّ

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu, jangan sampai aku sesat atau disesatkan (oleh setan atau orang berwatak setan).”

Dalam doa ini, kita diajarkan untuk meminta perlindungan dari kesesatan. Yang merupakan lawan dari hidayah. Baik kesesatan untuk diri kita sendiri atau menimpakanya pada orang lain. Bentuk kesesatan tersebut adalah pebuatan dosa dan segala bentuk penyimpangan. Terkadang seseorang keluar dari rumahnya dalam keadaan aman dan tenang. Ia tidak menginginkan keburukan. Tapi ada orang lain yang berusaha mempengaruhinya agar terjatuh pada kesesatan. Sehingga bisa jadi ia berpaling dari niat awal yang tidak ingin keburukan, malah menginginkannya. Oleh karena itu, sangat tepat sekali, ketika keluar rumah, kita memohon kepada Allah dengan doa ini.

Sabda beliau:

أَوْ أَزِلَّ أَوْ أُزَلَّ

“berbuat kesalahan atau disalahi”

Kesalahan atau ketergelinciran adalah jatuh pada hawa nafsu dalam kondisi seseorang tidak menyadari kalau dia salah. Kita meminta perlindungan kepada Allah untuk tidak jatuh pada dosa dan maksiat tanpa kita sadari. Dan kita juga memohon perlindungan untuk tidak menimpakannya pada orang lain.

Kemudian ucapan beliau:

أَوْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ

“menzhalimi (menganiaya) atau dizhalimi (dianiaya)”

Zhalim adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Wujud kezhaliman adalah berupa melanggar hak seseorang, baik pada pribadinya, harta, atau kehormatannya. Dalam hal ini juga kita diajarkan untuk berlindung dari kezaliman yang menimpa diri kita. Atau melakukan kezaliman terhadap orang lain. Kezhaliman dalam berbagai bentuknya.

Kemudian sabda beliau:

أَوْ أَجْهَلَ أَوْ يُجْهَلَ عَلَيَّ

“ dan berbuat bodoh atau dibodohi”

Yaitu melakukan perbuatan yang dinilai syariat sebagai kebodohan. Baik yang memiliki dampak kepada orang lain. Atau terhadap diri sendiri. Dan juga dibodohi orang lain. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berlindung kepada Allah agar tidak melakukan perbuatan orang-orang yang bodoh. Yakni orang-orang yang tidak mengenal agama. Dan tidak peduli terhadap agama.

Ibadallah,

Doa ini adalah doa yang sangt agung. Nabi kita senantiasa mengucapkannya di setiap kali beliau hendak keluar rumah. Sudah sepantasnya kita meneladani beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena sebaik-baik petunjuk dan jalan keselamatan adalah berada di atas petunjuk beliau.

Ibadallah,

Ketika seorang muslim berdoa dengan doa yang agung ini, seorang muslim juga harus berusaha melakukan suatu usaha agar apa yang ia pinta terwujud. Ketika Anda mengucapkan doa ini, artinya Anda meminta kepada Allah, memohon pertolongannya, berharap kepadanya, dan menyerahkan urusan kepadanya. Yang harus Anda lakukan setelahya adalah berusaha menjauhi dan berhati-hati terhadap hal-hal ini. Jangan sampai Anda terjatuh di dalamnya.

وإنا لنسأل الله جلّ وعلا أن يعيذنا وإياكم من الضلال ، اللهم إنا نعوذ بك أن نَضِل أو نُضَل أو نزِلَّ أو نُزَلَّ أو نظلِم أو نظلَم أو نجهَل أو يُجهل علينا إنك سميع مجيب . هذا وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين.

Khutbah Kedua:

الحمد لله عظيم الإحسان ، واسع الفضل والجود والامتنان ، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، وأشهد أن محمداً عبده ورسوله ؛ صلى الله عليه وعلى آله وأصحابه أجمعين وسلم تسليماً كثيرا .

أما بعد عباد الله : اتقوا الله تعالى وراقبوه في السر والعلانية مراقبة من يعلم أن ربه يسمعه ويراه .

Ibadallah,

Ketauhilah, berinteraksi dengan manusia akan memunculkan berbagai macam perkara yang perlu diwaspadai. Oleh karena itu, hendaknya seseorang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Berharap kepada-Nya. Bersandar kepada-Nya. Dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Oleh karena itu, di dalam doa yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan umatnya agar berdoa kepada Allah dengan doa:

بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Dengan nama Allah, aku berserah diri kepada-Nya. Tiada daya dan upaya kecuali atas kehendak Allah.”

Nabi menjelaskan, dengan doa ini, seseorang akan diberi petunjuk, dicukupkan, dijaga, dan tidak didekati oleh setan.

Ibadallah,

Semua kalimat ini adalah ekspresi tawakal kepada Allah. Bersandar kepada-nya. Dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Dan ini menunjukkan bahwasanya seorang hamba itu sangat butuh kepada Rabbnya setiap detik kehidupan mereka. Karena itu kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita termasuk orang-orang yang bertawakal dengan sebenar-benar tawakal, termasuk seorang mukmin yang tulus keimanannya, termasuk orang yang berlindung kepada-Nya dalam urusan kecil maupun besar. Karena Dialah satu-satunya tempat bersandar.

ثم عباد الله : اعلموا أن الله تبارك وتعالى أمركم بالصلاة والسلام على نبيه الكريم صلى الله عليه وسلم فقال جلّ وعلا : )إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً( [الأحزاب:56] ، وقال صلى الله عليه وسلم : ((مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا)) .

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد ، وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد . وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين الأئمة المهديين أبي بكر وعمر وعثمان وعلي ، وارض اللهم عن الصحابة أجمعين وعن التابعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين ، وعنا معهم بمنِّك وكرمك وإحسانك يا أكرم الأكرمين .

اللهمّ أعز الإسلام والمسلمين ، وأذل الشرك والمشركين ، ودمر أعداء الدين ، اللهم انصر من نصر الدين ، اللهم انصر إخواننا المسلمين في كل مكان ، اللهم انصرهم في فلسطين وفي كل مكان ، اللهم انصرهم نصراً مؤزرا ، اللهم أيِّدهم بتأييدك واحفظهم بحفظك يا ذا الجلال والإكرام ، اللهم وعليك باليهود الغاصبين المجرمين المعتدين فإنهم لا يُعجزونك ، اللهم مَزِّقْهم شر ممزق ، اللهم ألق الرعب في قلوبهم وشتت شملهم وخالف كلمتهم يا حي يا قيوم يا ذا الجلال والإكرام .

اللهم آمنا في أوطاننا وأصلح أئمتنا وولاة أمورنا ، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك واتبع رضاك يا رب العالمين، اللهم وفق ولي أمرنا لما تحب وترضى ، وأعنه على البر والتقوى ، وسدده في أقواله وأعماله ، وألبسه ثوب الصحة والعافية . اللهم وفق جميع ولاة أمر المسلمين للعمل بكتابك واتباع سنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم ، واجعلهم رأفةً ورحمة على عبادك المؤمنين .

اللهم آت نفوسنا تقواها زكها أنت خير من زكاها أنت وليها ومولاها ، اللهم اغفر لنا ذنبنا كله دقه وجله أوله وآخره سره وعلنه ، اللهم اغفر لنا ما قدمنا وما أخرنا وما أسررنا وما أعلنا وما أنت أعلم به منا أنت المقدم والمؤخر لا إله إلا أنت . اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا ، وأصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا ، وأصلح لنا آخرتنا التي فيها معادنا ، واجعل الحياة زيادةً لنا في كلِّ خير والموت راحةً لنا من كل شر . اللهم أصلح ذات بيننا وألِّف بين قلوبنا واهدنا سبل السلام وأخرجنا من الظلمات إلى النور ، وبارك لنا في أسماعنا وأبصارنا وقواتنا وأزواجنا وأموالنا وذرياتنا واجعلنا مباركين أينما كنا . اللهم اجعلنا شاكرين لنعمك مقرِّين لك بها مستعملين لها في طاعتك يا حي يا قيوم ، ربنا إنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين . ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار .

عباد الله : اذكروا الله يذكركم ، واشكروه على نعمه وآلائه يزدكم ، ) وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ ( .

Oleh tim KhotbahJumat.com
Artikel www.KhotbahJumat.com

Print Friendly, PDF & Email

Artikel asli: https://khotbahjumat.com/4708-memohon-agar-tidak-sesat-dan-menyesatkan.html